Telah lama saya tidak terlalu memperdulikan apakah yang dinamakan sebagai suara hati, di mana suara hati itu tinggal, bagaimana halusnya suara hati itu berbicara, dan kapan suara hati itu membuka bibirnya. Apakah ini berarti suara hati saya telah mati terpendam?
Suara hati sering mengingatkan ketika kita dalam bahaya, dan menuntun ketika kita tersesat.
Suara hati sering mengangguk ketika kita berbuat baik, dan menegur ketika kita berbuat salah.
Suara hati sering tersenyum ketika kita berhasil, dan membesarkan ketika kita gagal.
Suara hati sering berbangga ketika kita berani, dan menguatkan ketika kita takut.
Suara hati sering bersorak ketika kita bahagia, dan menghibur ketika kita sedih.
Tidakkah kita merasakan tidak ada hal-hal salah dan jahat yang telah diperbuat suara hati, namun mengapa kita tidak berusaha untuk menyambutnya tatkala ia datang mengetuk?
Adalah Kesibukan, Ketidak-pedulian, Kesombongan, dan Kejahatan yang dapat menenggelamkan suara hati kita, sehingga tidak lagi terdengar.
Namun yang patut disyukuri, ternyata suara hati ini tidak pernah mati, ia hanya sedang bungkam tatkala kita berpura-pura tidak mendengar apa yang ia katakan padamu. Ia akan selalu ada di sana, di dalam dirimu, untuk terus menunggu hingga kau membuka diri untuk mendengarkannya.
Perasaan damai bersama diri sendiri datang dari kejujuran kepada diri sendiri.
Tidak sedikit orang yang hidup dalam pengingkaran terhadap kerinduan asli hati mereka -
mengenai keleluasaan dan kebesaran hidup yang sebetulnya mereka inginkan.
Lalu dalam upaya untuk menenangkan diri, mereka bernegosiasi dengan hati mereka sendiri -
dengan harapan mereka bisa membuat hati mereka sendiri lupa mengenai hak atas keberhasilan mereka.
Sadarilah,
Hormat kepada diri sendiri adalah pembentuk keberanian pribadi yang sebenarnya.
Orang yang tidak jujur – ternyata – juga TIDAK menghormati orang yang tidak jujur.
Itulah sebabnya,
Berhati-hatilah dalam berbicara dengan diri Anda sendiri - karena ia mungkin bisa salah mengerti.
Hati yang merasa terperdaya akan menjadi suara pertama yang meragukan kesungguhan Anda.
Karena hanya,
Hati yang jujur menghasilkan tindakan-tindakan yang jujur.
Sehingga,
Hati Anda tidak mungkin mengharapkan selain kekayaan yang dalam keutuhannya tercerminkan senyum dari Tuhan Yang Maha Memberkati.
by : MTg
Sabtu, 17 April 2010
MENDENGAR SUARA HATI
Diposting oleh Setyoko ht dsL di 05.14
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar